JAKARTA- Gerakan moral non profit, Berani Keluar dari Zona Nyaman (BKDZN) kembali menggelar bincang santai, Jumat (17/03) malam via zoom.
Pada bincang santai kali ini, BKDZN menghadirkan nara sumber yang sehari-hari bergelut di bidang hukum. Ia adalah Dr. Parulian Paidi Aritonang, S.H., LLM., MPP, Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Nara sumber selain aktif mengajar, juga merupakan saksi ahli Mabes Polri, Kejaksaaan RI, dan KPK RI. Selain itu juga merupakan tim ahli di beberapa kementerian, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, serta BPK RI.
Dipandu host, Noprizal, S.H.I., M.H, bincang santai ini berlangsung sangat menarik hingga membuat peserta enggan meninggalkan media komunikasinya.
Menjemput Takdir untuk sukses, merupakan tema yang diangkat dalam bincang santai seri ke 19 BKDZN ini. Nara sumber diketahui merupakan satu dari sekian banyak orang yang hidupnya penuh perjuangan hingga akhirnya bisa duduk di ruang-ruang mewah seperti saat ini.
Dalam ceritanya, Kanda Parul (sapaan akrabnya), menceritakan kehidupannya yang penuh perjuangan hingga akhirnya bisa seperti saat ini.
Ia telah merasakan begitu sulitnya bertahan hidup, di tengah keinginan kerasnya untuk menuntut ilmu.
“Kalau tekad saya lemah, tentu pendidikan saya terputus, tidak akan mungkin bisa seperti saat ini. tapi saya memiliki tekad baja, apapun yang terjadi, saya wajib menuntaskan apa yang telah saya mulai. Dulu untuk sampai ke kampus saya harus jalan kaki, butuh waktu lama, kontrakan juga demikian, kontrakan gelap, bahkan tidak terdaftar sebagai penghuni, mengenang itu saya merasa tidak mungkin bisa seperti ini, tapi itulah kekuatan Tuhan,” ujar Parulian.
Generasi muda dan kita semua harus meyakini bahwa sukses itu harus dikejar dan tidak bisa ditunggu begitu saja.
“Menjemput takdir itu adalah usaha, hasilnya urusan Tuhan. Saya sering ikut tes atau ujian, saya berupaya keras, saya maksimalkan segala kemampuan. Karena itu adalah bagian dari menjemput takdir. Tapi ketika sudah selesai, maka semuanya saya serahkan kepada Tuhan. Alhamdulillah saya mendapatkan itu semua,” tukasnya.
Tidak hanya itu saja, BKDZN kata Dr Parul, merupakan penambah semangat dirinya untuk terus dan konsisten agar dapat memberikan manfaat kepada semua orang. Dr Parul mengucapkan terima kasih kepada Founder BKDZN, Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M yang telah memberikan ruang kepada dirinya di acara bincang santai yang dikemas sangat baik ini.
Sementara itu, Founder BKDZN Arief Hidayat, menyampaikan bahwa nara sumber yang dihadirkan adalah sosok muda pemberi warna di republik ini terutama di bidang hukum.
“Ia adalah sosok luar biasa, ia sosok yang berani keluar dari zona nyaman, ia menyelesaikan kuliah di Tokyo, sepulangnya dari Tokyo, banyak tawaran kerja untuk dirinya dengan imbalan pendapatan yang fantastis. Tapi semua ia kesampingkan dan memilih untuk mengabdi sebagai Tenaga pendidik,” jelas Arief Hidayat.
Kisah hidupnya menjadi cerita yang sangat inspiratif untuk seluruh pegiat BKDZN.
“Ia adalah orang biasa, ia pernah hidup di terminal, tapi kini jadi Wadek FH UI, bahkan punya cita-cita untuk menjadi Dekan FH UI, ini luar biasa,” tegas Founder BKDZN.
Dalam bincang santai BKDZN seri ke 19 ini, diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari pegiat BKDZN, baik dari dalam maupun luar negeri, juga hadir para dosen dan mahasiswa Universitas Indonesia.
Peserta juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan Nara sumber baik menyampaikan pertanyaan langsung atau melalui kolom chat. Selain diikuti via zoom, bincang santai ini juga ditayangkan di kanal YouTube BKDZN. (***)
Discussion about this post