KERINCI – Forum Wartawan Harian (Forwari) Kerinci dan Sungaipenuh menggelar beberapa kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 8 sampai tanggal 10 Februari 2023, yakni Ngobrol Pintar (Ngopi) Jurnalistik dan kegiatan Bhakti Sosial.
Untuk kegiatan Ngopi Jurnalistik dilaksanakan pada Rabu dan Kamis, 8-9 Februari 2023 di Villa Bukit Tirai Embun dengan tema “Pers dan Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh”. Sebagai narasumber kegiatan ini yakni Bupati Kerinci, H Adirozal, Sekda Kota Sungaipenuh, Alpian, unsur pimpinan DPRD Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Kerinci dan Pemkot Sungaipenuh, serta tokoh masyarakat Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
Sedangkan kegiatan Bhakti Sosial berupa bagi-bagi sembako akan dilaksanakan pada Jumat, 10 Februari 2023, dengan tema Forwari Berbagi. Sasaran kegiatan bhakti sosial ini yaitu beberapa panti asuhan dan sejumlah masyarakat tidak mampu di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
Ketua Forwari Kerinci – Sungaipenuh, Saudi, mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati HPN 2023 serta memaksimalkan peran pers dalam pembangunan di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
“Kegiatan Ngopi Jurnalistik ini kita membahas strategi pembangunan daerah Kerinci dan Sungaipenuh, serta bagaimana peran sentral pers dalam upaya pembangunan tersebut,” ujarnya.
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan ini pers di Kerinci dan Sungaipenuh bisa memaksimalkan perannya dalam pembangunan daerah Kerinci dan Sungaipenuh.
Sementara itu, Bupati Kerinci, Adirozal menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional 2023 yang tahun ini peringatannya dipusatkan di Sumatera Utara. Dirinya juga mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Forwari.
Menurutnya, keberadaan pers sangat penting di tengah masyarakat dan sangat penting dalam membantu pembangunan daerah. Namun, dirinya berharap informasi yang disampaikan pers adalah informasi berkualitas tanpa hoax.
“Kita patut bersyukur dengan pers saat ini. Dulu masyarakat kita terlambat menerima informasi, berita yang ditulis wartawan harus masuk dulu ke redaksi, diedit kemudian cetak, setelah itu baru didistribusikan ke daerah. Sekarang semuanya serba cepat,” ujarnya.
“Namun harapan kita informasi yang disampaikan oleh pers adalah informasi yang berkualitas, sesuai rumus 5W+1H, bukan informasi yang keliru atau hoax yang berakibat tidak baik bagi tatanan masyarakat,” tutupnya. (**)
Discussion about this post